Apa Saja Perbedaan T-Shirt dan Shirt?
Baik T-shirt maupun shirt, keduanya sama-sama dibutuhkan oleh kita semua. Keduanya tidaklah sama. Meski namanya mirip, mereka punya perbedaan yang mencolok. Berikut perbedaannya:
T-Shirt: cocok untuk kegiatan non-formal.
Shirt : cocok untuk kegiatan formal dan semi formal.
T-Shirt: memiliki garis leher dan tidak berkerah.
Shirt : punya kerah dengan bentuk yang beraneka ragam.
T-Shirt: terbuat dari bahan katun atau campuran polyester.
Shirt : terbuat dari bahan sutra, linen ataupun wol.
T-Shirt: hanya terdapat kain saja.
Shirt : memiliki kancing.
Baca Juga: Sejarah Polo Shirt Dari Dulu Hingga Sekarang
T-Shirt memang selalu menjadi pilihan utama. Dari segi kegunaan dan harga juga mudah lebih terjangkau. Bahannya pun adem dan mampu menyerap keringat dengan baik. Terlebih juga punya pilihan model dan ukuran yang bervariatif. Pastikan kamu sudah bisa memilih tempat jual kaos polos yang terpercaya. Hanya di Tshirtbar.
Nabila merupakah penulis sekaligus tim creative dari Tshirtbar, seseorang yang mempunyai ketertarikan kuat dengan industri fashion, enterpreneur dan lifestyle
Latest posts by Nabila Putri Viatikara
Terakhir diperbarui Pada 18 Oktober 2024 at 1:46 pm
Apa itu T+0, T+1, T=2? Ternyata istilah dalam dunia investasi tak ada habisnya dikulik. Perlahan namun pasti, mari kita pahami setiap istilah saham yang ada. Yuk kita bahas!
Ilustrasi buku keuangan. Source: clevergirlfinance.com
Pengertian T+0 merupakan istilah yang digunakan dalam pasar keuangan, mengacu pada transaksi saham yang dilakukan pada hari yang sama. Dengan penyelesaian transaksi pada hari yang sama, ketika transaksi dilakukan.
Dalam praktiknya, T+0 berarti investor melakukan pembelian atau penjualan saham pada hari itu juga. Dan transaksi tersebut langsung tercatat dan diselesaikan juga, pada hari yang sama tanpa ada penundaan.
Konsep T+0 ini menunjukkan efisiensi pasar yang tinggi. Karena memungkinkan investor untuk melakukan transaksi dengan cepat, tanpa menunggu penyelesaian transaksi hingga hari berikutnya.
Namun, T+0 juga mengandung risiko tertentu karena memungkinkan terjadinya volatilitas harga yang tinggi dalam waktu singkat. Sehingga investor perlu memperhitungkan risiko, sebelum melakukan transaksi dengan menggunakan metode T+0.
Selain itu, tidak semua pasar keuangan atau produk keuangan mendukung sistem T+0. Sebab itu, ketersediaan dan penerapannya dapat bervariasi. Tergantung pada aturan maupun regulasi yang berlaku di masing-masing pasar keuangan.
Ilustrasi analisis keuangan. Source: i.pinimg.com
Pengertian T+1 merujuk pada konsep dalam pasar keuangan yang menandakan penyelesaian transaksi pada hari berikutnya, setelah transaksi dilakukan. Dalam konteks ini, “T” menunjukkan tanggal transaksi atau hari di mana transaksi dilakukan.
Sedangkan “+1” menandakan satu hari kerja berikutnya, setelah tanggal transaksi. Dalam praktiknya, jika ada seorang investor melakukan pembelian atau penjualan saham pada hari tertentu. Maka penyelesaian transaksi akan terjadi pada hari berikutnya.
Hal ini berarti bahwa dana pembelian saham akan ditransfer dari rekening investor. Lalu saham akan ditransfer ke rekening investor pada hari kerja berikutnya setelah transaksi dilakukan. Konsep T+1 memberikan kepastian waktu penyelesaian transaksi. Yang memungkinkan investor dapat merencanakan investasi dengan lebih baik.
Meskipun demikian, ada beberapa kekurangan dari sistem T+1, termasuk risiko perubahan harga pasar dalam satu hari kerja. Dan juga keterbatasan likuiditas pada beberapa jenis investasi. Oleh karena itu, kita perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini saat menggunakan sistem T+1 untuk melakukan transaksi saham atau instrumen keuangan lainnya.
Pengertian T+2 merujuk pada proses penyelesaian transaksi di pasar keuangan, di mana transaksi dilakukan pada hari tertentu. Dan penyelesaian fisik atau pemindahan dana dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.
Dalam konteks ini, “T” mengindikasikan tanggal transaksi. Sementara “+2” menunjukkan dua hari kerja setelah tanggal transaksi. Misalnya, jika ada seorang investor membeli atau menjual saham pada hari Senin (T), maka proses penyelesaian transaksi akan terjadi pada hari Rabu (T+2).
Proses ini melibatkan transfer dana dari rekening investor dan transfer kepemilikan saham antara pihak yang terlibat dalam transaksi. Penggunaan sistem T+2 memberikan waktu bagi semua pihak terlibat untuk menyelesaikan persiapan administratif terkait transaksi. Termasuk verifikasi, kliring, dan penyelesaian pembayaran.
Meskipun sistem T+2 memberikan kepastian waktu dalam penyelesaian transaksi. Tetap ada kekurangan, seperti risiko perubahan harga pasar selama dua hari kerja dan penundaan akses dana hasil penjualan investasi. Oleh karena itu, investor harus memahami mekanisme T+2 dan mempertimbangkan risiko serta manfaatnya sebelum melakukan transaksi di pasar keuangan.
Double Layer Long-Sleeve T-Shirt
Kaos ini memiliki 2 lapis pada bagian lengan. Memadukan short sleeve dan long sleeve namun kedua warnanya saling bertabrakan. Model kaos ini pernah dipopulerkan oleh vokalis band Nirvana, Kurt Cobain.
Oversize merupakan gabungan dari dua kata “over” dan “size”. Dalam artian kaos ini memiliki ukuran yang satu kali lipat lebih besar dari t-shirt biasa. Bentuknya juga sama seperti kaos short sleeve. Hanya saja lebih bervolume.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Style Baju Oversized Pria Agar Terlihat Keren
Model t-shirt ini memadukan esensi dress yang anggun namun dibuat lebih simple. Bahan kaos yang adem kemudian dimodifikasikan secara khusus supaya lebih strechty. Sehingga terlihat lebih anggun dan berlekuk.
Sebagai Outfit Utama
Dengan menggunakan kaos saja, kamu bisa tampil simple dan elegan. Gunakan juga celana dan sepatu yang tepat. Dengan catatan kamu juga harus bisa memakai kaos saja untuk kegiatan santai. Misalnya piknik atau jalan ke mall.
Pengaruh T+0, T+1, dan T+2 terhadap Investor dan Trader
Penggunaan sistem T+0, T+1, dan T+2 dalam perdagangan saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap investor dan trader.
Bagi investor yang ingin melakukan transaksi dengan cepat dan langsung mendapatkan saham. Seperti dalam kasus perubahan harga saham yang cepat, maka umumnya investor akan lebih memilih sistem T+0. Hal ini memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga yang cepat, tanpa menunggu penyelesaian transaksi lebih lama.
Namun, untuk investor yang lebih fleksibel dengan waktu dan tidak terburu-buru, sistem T+1 dan T+2 bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Pada system T+1 dan T+2, investor dapat menyesuaikan transaksi mereka dengan waktu yang lebih lama. Di mana situasi ini dapat dimanfaatkan untuk menganalisis pasar dengan lebih baik, sebelum melakukan keputusan investasi.
Sementara bagi trader yang aktif, penggunaan sistem T+0, T+1, dan T+2 juga mempengaruhi strategi perdagangan mereka. Trader harian, misalnya, lebih cenderung menggunakan sistem T+0 karena mereka berusaha untuk memanfaatkan perubahan harga yang cepat dalam satu hari perdagangan.
Apa itu T+0, T+1, T=2 ? Sebuah istilah dalam proses penyelesaian transaksi yang ada di bursa saham, memiliki kaitan erat dengan portofolio investasi yang kita miliki.
Di mana untuk T+0 ini merupakan istilah atas proses berlangsungnya penyelesaian transaksi, baik itu membeli atau menjual sebuah asset saham yang terjadi di bursa.
Rumus T+0, T+1, T+2 mencerminkan tanggal transaksi, beserta jumlah hari setelah tanggal transaksi. T sendiri adalah tanggal transaksi. Sedangkan tanda plus dan angka dibelakangnya, menandakan jumlah hari setelah tanggal transaksi.
Jadi sederhananya, T+0, T+1, T+2 adalah istilah yang dapat dimanfaatkan oleh investor dalam mengawasi proses penyelesaian transaksi jual maupun beli. Guna memastikan bahwa apa yang ditransaksikan sudah sesuai dengan waktu yang diestimasikan.
Dan perlu kita ketahui, bahwa hampir semua instrument investasi mempunyai acuan penyelesaian transaksi seperti T+0, T+2, T+3.
Pada dasarnya T+0, T+2, T+3 memiliki manfaat yang dapat dipakai oleh para pelaku pasar. Dalam prosesnya T+0, T+2, T+3 ini akan diselesaikan prosesnya oleh KSEI, BEI dan juga Bank Kustodian.
Secara keselurhan manfaat yang bisa didapatkan oleh investor dari adanya T+0, T+2, T+3, antara lain: Efisiensi transaksi yang meningkat; Likuiditas pasar yang juga meningkat; Meminimalisir risiko counterparty; Berpotensi memperbesar profit yang akan didapat investor; Melindungi transaksi investor, karena sudah sesuai dengan standar bursa internasional.
Nah, bagaimana menurut teman-teman investor? Apakah transaksi jual dan beli saham yang dilakukan sudah sesuai dengan rumus T+0, T+2, T+3 ini?***
DISCLAIMER ON: Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Nilai T di aplikasi berarti nilai Tunda, yang artinya sebenarnya mahasiswa sudah memenuhi syarat untuk melihat nilai. Namun dosen belum mengunci nilai sehingga dianggap belum valid oleh sistem karena masih dimungkinkan terjadi perubahan.
Jika mendapat nilai T maka mahasiswa dapat mengkonfirmasi kepada dosen untuk proses penguncian nilainya.
-Terima kasih telah menggunakan artikel panduan ini. Selamat beraktivitas kembali.-
Rumus Rumus Teknik Pemesinan
Berinvestasi dengan instrumen keuangan tentunya memerlukan serangkaian prosedur kompleks untuk menjaga kelancaran dan keamanan transaksi. Baik seharga 1 perak maupun 1 milyar rupiah, aset & dana investor tidak boleh sampai bocor atau hilang arah. Nah, salah satu cara untuk menjaganya adalah dengan settlement. So, kita akan menjelajahi apa itu settlement? Mengapa proses settlement itu penting? Dan bagaimana proses settlement dalam berbagai Jenis Investasi? Yuk, langsung aja disimak!
Baca juga: Baru Mulai Investasi? Yuk Pahami Dulu Jenis Chart Saham!
Bagaimana proses settlement dalam berbagai jenis investasi?
Lamanya proses settlement dapat bervariasi tergantung pada jenis investasi. Misalnya, saham umumnya memiliki periode settlement T+2. Untuk menentukan tanggal penyelesaian T+1 (T+2, T+3), hari yang dihitung hanyalah hari dimana pasar saham dibuka. Jika seorang investor membeli (atau menjual) saham dengan penyelesaian T+2 pada hari Senin, dan tidak ada hari libur selain Sabtu & Minggu, maka tanggal penyelesaiannya adalah hari Rabu, bukan Selasa. Namun jika ia menjual saham tersebut pada hari Jumat, maka penyelesaiannya adalah hari Selasa. Perlu diketahui bahwa tidak semua sekuritas memiliki periode penyelesaian yang sama. Pada Bions, saham akan settle pada T+2, T+1 untuk EBA Ritel, dan T+3 sampai T+7 untuk reksadana.
Gimana, Sobi? Udah paham kan sekarang mengapa uang Sobi enggak langsung masuk ke cash portofolio setelah saham Sobi terjual? Cuanmu enggak hilang, kok. Meskipun memang sedikit menunda cuan sampai ke genggaman, proses settlement ini penting banget, ya, untuk keamanan aset & dana Sobi.
Agar lebih paham, langsung aja yuk, dengan berinvestasi #BersamaBIONS! Download dan registrasi sekarang untuk capai peluang investasimu! Dapatkan kombo hadiah menarik berupa Voucher 50K plus Cashback 100% Fee Broker dengan menggunakan kode referal BIONS. Mulai investasi kamu #BersamaBIONS!
Orang awam sekalipun mungkin sudah tidak asing dengan apa itu T-Shirt. Siklus tren fashion memang tak pernah berhenti untuk terus melakukan inovasi. Industri di bidang satu ini pun punya peminat yang tinggi. Akibatnya, banyak baju dengan model baru pun tak jarang hadir pada setiap musim. Namun kalau bicara soal item fashion paling dasar, ada satu barang yang masih diminati banyak orang. Tak terkecuali adalah t-shirt atau yang sering kita kenal dengan kaos oblong.
T-shirt sudah jadi kebutuhan sandang paling dasar. Modelnya yang sederhana juga kerap jadi andalan semua orang. Khususnya untuk kamu yang tidak suka pakaian rumit. Untuk itu, mari simak lebih jauh tentang apa itu t-shirt serta perbedaannya dengan shirt.
T-Shirt adalah salah satu jenis baju yang menutupi seluruh bagian dada hingga bawah perut. Di samping itu juga t-shirt menutupi sebagian lengan. Secara umum t-shirt tidak memiliki kancing dan kerah pada leher. Produk busana satu ini banyak diminati karena bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, bahannya adem dan sederhana. Hal yang paling jelas dilihat adalah bentuknya serupa dengan huruf “T”. Namun belum ada teori pasti apa kepanjangan dari huruf “T” pada T-Shirt sampai saat ini.
Sebelum jadi terkenal sampai sekarang, t-shirt awalnya tidak boleh dikenakan secara tunggal. Di tahun 1913, t-shirt adalah pakaian dalaman wajib untuk Angkatan Laut Amerika Serikat. Pada kala itu belum ada yang memakai t-shirt sebagai busana harian. Para tentara pun hanya mengenakan t-shirt saat cuaca panas. Modelnya pun tidak beragam seperti sekarang. Hanya berwarna putih polos.
Namun, saat ini t-shirt sudah banyak digunakan oleh semua kalangan. Mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan balita. Bahan yang digunakan untuk membuat kaos biasanya terbuat dari bahan katun. Jenis katun yang paling umum dipilih adalah cotton combed. Bahan cotton combed merupakan kapas diproses dengan teknik combed atau disisir menggunakan mesin combing. Karena dibuat dari 100% kapas, hasil yang dicapai pun lembut, halus dan rata sehingga nyaman digunakan.
Sebagai Ladang Cuan atau Sumber Penghasilan
Bisnis fashion masih akan bertahan lama. Salah satu produk busana yang banyak demand-nya adalah t-shirt. Kamu bisa jual kaos polos atau custom cetak print desain sendiri agar menambah value pada kaosnya. Dampaknya, kamu bisa menjual dengan harga lebih tinggi.
Baca Juga: Tampilkan Kreativitas Kalian Dengan Design Kaos Sendiri!
Contoh Kasus Penggunaan T+0, T+1, dan T+2
Misalkan seorang investor:
Aisyah, ingin membeli saham perusahaan XYZ. Dia ingin memperoleh saham tersebut secepat mungkin karena ada perkiraan, bahwa harga saham akan naik dalam beberapa jam ke depan. Aisyah memilih menggunakan sistem T+0, agar dapat menyelesaikan transaksi secara instan dan dapat langsung mengakses saham yang dibelinya.
Sementara itu, investor lain yakni Budi, lebih memilih sistem T+1 karena dia tidak memerlukan saham tersebut dengan segera. Ia masih bersedia menunggu satu hari kerja untuk penyelesaian transaksi. Dia juga lebih nyaman dengan risiko perubahan harga yang mungkin terjadi dalam satu hari.
Kemudian, ada investor Candra yang memilih sistem T+2 karena dia lebih peduli dengan kepastian harga. Chandra ini lebih bersedia menunggu dua hari kerja untuk penyelesaian transaksi. Dia ingin memastikan bahwa harga saham bisa lebih stabil sebelum melakukan pembelian.
Dalam contoh tersebut, Aisyah, Budi, dan Candra menggunakan sistem penyelesaian transaksi yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan preferensi investasi mereka.
[Baca juga: Jam Bursa Saham Terbaru, Mekanisme, dan Segmentasi Pasar]
Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Segera manfaatkan Monthly Investing Plan yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…
Apa itu proses settlement?
T+1 (T+2, T+3) mengacu pada settlement date (tanggal penyelesaian) transaksi sekuritas, di mana huruf "T" adalah singkatan dari tanggal transaksi. Tanggal 'T' atau tanggal transaksi dihitung sebagai hari tersendiri. Sementara, angka 1, 2, atau 3 menunjukkan berapa hari setelah tanggal transaksi dilakukan. Proses ini disebut sebagai proses settlement. Settlement mengacu pada jangka waktu di mana semua dokumen administrasi yang diperlukan diselesaikan untuk menyelesaikan perdagangan. Proses settlement dapat bervariasi tergantung pada jenis investasi dan sekuritas.
Long Sleeve T-Shirt
Sama seperti kaos biasa, namun yang membedakan adalah lengannya yang lebih panjang. Pada bagian tersebut menutupi dari pundak hingga telapak tangan. Sehingga cocok digunakan saat cuaca dingin.